Semulamedia masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi komunikasi pada saat itu. -peluang tersebut maka setiap perusahaan swasta perlu mempersiapkan sumber sumberdaya manusia yang berkwalitas dan tepat guna. Hal ini semata-mata didasari oleh adanya keinginan untuk meningkatkan mutu kinerja manajemen
Contoh Teknologi Tepat Guna di Pedesaan – Teknologi Tepat Guna merupakan suatu teknologi yang dirancang untuk masyarakat dalam lingkup tertentu supaya mampu menyesuaikan dengan nilai nilai yang diyakini oleh masyarakat tersebut. Nilai nilai tersebut antara lain nilai agama, lingkungan, budaya, sosial, adat, ekonomi dan masih banyak lagi. Teknologi tepat guna yang diciptakan dan akan diaplikasikan harus memiliki kelebihan dibandingkan teknologi yang sudah ada terutama dalam hal penghematan sumber daya dan memiliki dampak polusi yang tidak besar. Teknologi Tepat Guna di Pedesaan , Intinya dari beberapa sisi teknologi tepat guna harus memberikan manfaat atau keuntungan lebih, dibanding teknologi yang sudah ada. Kriteria Teknologi Tepat Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan. Teknologi Tepat Guna Sederhana Hydraulic Teknologi Tepat Guna Air Menggunakan Tenaga SepedaMesin Penebar PupukAlat Pengiris Bawang SederhanaKipas Angin Sederhana Tanpa Listrik dan Tanpa BateraiAlat Filter Penyaring AirTeknologi Tepat Guna Sederhana Dari Penetas Telur SederhanaAlat Pembasmi Nyamuk dari Botol BekasVacum Cleaner Penyedot debu dari Botol BekasContoh Teknologi Tepat Guna Bidang Sampah OrganikAlat Ukur Kesuburan Tanah Kriteria Teknologi Tepat Guna. Suatu alat dapat dikatakan sebagai teknologi tepat guna jika memiliki 4 kriteria yang bisa dijadikan acuan. Apa saja itu? Teknologi yang diciptakan harus dibuat dan diciptakan dengan sumber daya yang sudah ada di lingkungan tersebutTeknologi yang dibuat sesuai, cocok dan dapat diterima oleh masyarakat sesuai nilai nilai yang berlakuTeknologi yang dibuat mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di lingkungan tersebutMasyarakat bisa mempelajari, mengoperasikan dan memelihara alat teknologi tepat guna tersebut. Contoh Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan. Teknologi tepat guna memang sedang marak digalakkan di berbagai daerah saat ini terutama di daerah pedesaan yang tertinggal. Alat – alat dari teknologi tepat guna tersebut diharapkan mampu menjadi jembatan antara teknologi tradisional dengan teknologi maju. Masyarakat di pedesaan diharapkan terbiasa dengan penggunaan teknologi tepat guna sehingga nantinya tidak akan kaget dengan adalanya teknologi maju. Teknologi Tepat Guna di Pedesaan . Dengan teknologi tepat guna, masyarakat pedesaan diharapkan menjadi masyarakat yang melek teknologi. Tentunya sangat banyak sekali teknologi tepat guna yang sudah eksis di pedesaan. Mulai dari teknologi yang sederhana hingga yang rumit. Tentunya teknologi-teknologi tersebut menyasar di berbagai bidang, mulai dari pertanian, kesehatan dan lainnya. Teknologi Tepat Guna Sederhana Lingkungan. Pompa Hydraulic Ram. Contoh Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan. Pompa Hydraulic Ram merupakan salah satu teknologi tepat guna yang saat ini banyak dikembangkan di pedesaan dengan memanfatkan air. Teknologi pompa ini bisa ditemui di beberapa kawasan pegunungan atau pedesaan yang memiliki tekstur tanah berbukit. Contohnya daerah Puncak, Jawa Barat. Pompa ini bekerja sebagai transformator air hidrolik, di mana ketika air masuk ke bagian dalam pompa yang memiliki bagian Hydraulic Head’ dan jumlah debit tertentu, maka air yang dihasilkan akan lebih tinggi dengan debit yang cenderung lebih kecil. Teknologi ini juga merupakan teknologi yang cukup ramah lingkungan karena tidak menggunakan minyak ataupun gas sebagai bahan bakarnya. Lifestraw Contoh Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan. Teknologi ini diciptakan oleh para ilmuwan Eropa untuk mengurangi angka kematian manusia yang terjadi di daerah Afrika. Jumlah kematian yang menyentuh angka 5000-6000 jiwa yang mana diakibatkan oleh konsumsi air yang terkontaminasi bakteri ini mendorong para ilmuwan tersebut untuk mengembangkan teknologi yang mampu menjernihkan serta memurnikan kandungan air yang disebut dengan Lifestraw. Alat ini memiliki bentuk seperti sebuah sedotan namun dengan ukuran yang lebih besar. Penggunaannya pun cukup mudah. Selain itu, harganya pun cukup murah. Dengan teknologi ini, jumlah jenis bakteri yang akan tersaring mencapai 99,99% dan juga 98,7% jenis virus. Contoh Teknologi Tepat Guna Pertanian. Traktor Contoh Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan. Contoh teknologi Tepat Guna lainnya adalah traktor. Teknologi ini sangat tepat jika digunakan dan dikembangkan di daerah pedesaan, khususnya didaerah yang mayoritas masyarakatnya mengandalkan hasil bertani atau berkebun. Dengan memanfaatkan teknologi traktor, para petani tidak perlu lagi menggunakan tenaga hewan ternak seperti kerbau untuk membajak sawah, atau tenaga petani itu sendiri untuk mencangkul. Jadi selain lebih efektif dan efisien, tentu saja penggunaan traktor ini juga menguntungkan. Pompa Air Menggunakan Tenaga Sepeda Contoh Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan. Pompa air yang memanfaatkan tenaga sepeda pompa ini merupakan penemuan dari seorang insinyur Inggris bernama John Leary. Pada awalnya, teknologi pompa air ini digunakan untuk irigasi serta distribusi air di daerah Guatemala. Berbeda dengan pompa air yang kebanyakan menggunakan mesin diesel atau tenaga listrik, teknologi yang satu ini hanya memanfaatkan tenaga manusia. Cara kerjanya sangat sederhana, cukup dengna menyambungkan antara ban belakang sepeda dan perangkat pompa elektrik, kemudian sepeda tersebut di kayuh. Apabilah dikayuh dengan kecepatan optimal, debit air yang dihasilkan bisa mencapai 40 liter/menit. Mesin Penebar Pupuk Contoh Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan. Masyarakat di pedesaan sudah semakin sadar akan manfaat teknologi. Namun sayangnya belum semua warga pedesaan di Indonesia memiliki kesadaran yang sama. Terbukti dengan ditemukannya salah satu Teknologi Tepat Guna yang sudah banyak dimanfaatkan ini, yaitu mesin penebar pupuk. Mesin ini akan memudahkan petani untuk menabur pupuk dengan lebih cepat dan merata. Penggunaan teknologi ini akan mempercepat serta mempermudah pekerjaan para petani yang tak perlu lagi menggunakan tenaga manual. Namun sayangnya penggunaan alat ini belum begitu merata, tidak seperti penggunaan traktor yang dihampir semua daerah menggunakannya. Alat Pengiris Bawang Sederhana Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Bahan Bahan Kaleng bekas rokok, Cutter, kayu triplek, lem tembak Cara pembuatan Buat pola lubang berbentuk segi empat pada bagian tutup kaleng rokok bekas menggunakan spidol. Kemudian lubangi dengan menggunakan pisau. Siapkan2 buah kayu triplek persegi panjang dengan ukuran 10 cm dan letakkan dibagian sisi luar tutup kaleng. Kemudian gambar pola melingkar seperti berikut Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Selanjutnya, potong kayu triplek tersebut mengikuti pola dan ratakan hingga kayu dapat mask pada bagian dalam tuup pola garis garis pada bagian dalam kayu triplek untuk meletakkan pisau pemotongnya. Kemudian iris pola garis tersebut namun jangan sampai membelah kayu. Cukup sampai cutter dapat masuk ke pola tersebut seperti gambar dibawah ini. Jarak antara garis dapat anda sesuaikan dengan ketebalan bawang yang ingin anda potong. Patahkan bagian cutter menggunakan tang. Sesuaikan ukuran cutter dengan besarnya tutup kaleng rokok yang telah anda cutter kedalam lubang garis pada kayu triplek. Kaitkan dengan bagian kayu yang lain seperti gambar berikut. Pada proses ini, anda harus berhati hati agar tidak terkena sayatan cutter, jika perlu anda bisa menggunakan sarung tangan kain untuk melindungi jari anda. Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Lakukan hingga semua garis telah terisi dengan kayu dan cutter tersebut kedalam tutup kaleng rokok kemudian rekatkan menggunakan lem bagian cutter yang tajam dibagian atas tutup pengiris bawang sederhana sudah dapat digunakan. Cara penggunaannya adalah letakkan tutup kaleng dengan cutter tadi pada bagian kaleng yang lain. Taruh bawang di alas yang datar kemudian tekan bawang tersebut menggunakan kaleng bagian atas. Bawang yang sudah teriris otomatis akan masuk pada bagian dalam kaleng. Bagaimana ? mudah dibuat dan sangat bermanfaat bukan? Selamat mencoba ! Kipas Angin Sederhana Tanpa Listrik dan Tanpa Baterai Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Bahan Bahan Botol Air Mineral Bekas, 2 tutup botol air mineral, kaleng minuman bersoda, lem tembak, kabel/ kawat, 5 karet gelang sebaiknya menggunakan jenis pentil agar tidak mudah putus, kawat Cara Membuat Buat pola lingkaran dibagian bawah kaleng minuman bersoda bekas menggunakan spidol kemudian lubangi menggunakan tutup botol air mineral bada bagian luar ratakan lubang menggunakan guntingTekuk kawat menjadi 2 bagian kemudian masukkan karet gelang seperti gambar dibawah ini. Sebelumnya, tarim tarik karet agar molor dan tidak mudah putus. Masukkan kawat tersebut kedalam tutup botol yang sudah dilubangi, sampai setengah bagian karet sedikit kabel / kawat untuk dijadikan penahan karet. Letakkan kabel kecil tersebut diatara karet gelang dan bagian dalam tutup botol, kemudian lepaskan kawat pengait dan tarik karet kebagian luar hingga seperti gambar dibawah ini Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Kaitkan tutup botol pertama dengan tutup botol kedua melalui karet yang sudah terpasang dengan posisi saling membelakangi bagian dalam tutup botol pertama dikaitkan dengan bagian luar tutup botol kedua. Gunakan pengait lagi untuk membantu/Bengkokkan kabel / kawat yang lebh panjang ukuran melebihi kaleng soda menjadi seperti kail pancing kemudian kaitkan dengan karet kabel/ kawat tersebut kedalam bagian bawah kaleng minuman bersoda yang telah dilubangi karet gelang dari kabel / kawat pengait tadi dan kemudian kaitkan karet pada bagian pembuka kaleng minuman secara hati hati, jangan sampai melepas pengait sebelum mengaitkannya pada pembuka kaleng karena jika karet stuck di bagian dalam kaleng akan sulit diambil. Rekatkan bagian bawah kipas tersebut menggunakan lem temak agar lebih kuat dan tidak mudah bagian atas botol air mineral dan bentuk menjadi baling baling kipas angin. Hias jika baling baling tersebut pada bagian bawah kaleng soda dan rekatkan pada tutup botol bagian bawah. Jika perlu, rekatkan menggunakanlem angin tanpa listrik dan baterai siap digunakan. Cara menggunakannya sangat mudah yaitu dengan memutar bagian tengah kaleng dan melepaskannya. Baling baling akan berputar sesuai dengan jumlah anda memutar kaleng soda. Alat Filter Penyaring Air Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Bahan – bahan Ember, kerikil untuk penyaring pertama, sabut kelapa sebagai penyaring kedua, ijuk sebagai penyaring selanjutnya, arang sebagai penyaring keempat dan spon sebagai penyaring terakhir. Siapkan juga pipa paralon dan bak penampung sebagai wadah untuk air bersih yang sudah disaring. Cara Pembuatan Lubangi ember dibagian dasar Pasang paralon sebagai jalur keluar airMasukkan spon, ijuk, arang, sabut kelapa, dan kerikil secara berurutan dengan komposisi yang sama misalnya spon dipasang hingga 10 cm maka ijuk juga dipasang setinggi 10 cmMasukkan air kotor dari atas ember dan lihat bahwa air yang lebih bersih akan keluar dari pipa paralon. Untuk menyaring air bersih, bisa dilakukan berulang ulang hingga air benar benar layak pakai. Alat ini tentunya sangat bermanfaat bagi daerah yang kekurangan air bersih. Cara pembuatannyapun mudah dengan bahan yang mudah ditemukan. Alat ini juga dapat dipasang diluar rumah sehingga saat musim hujan tiba, alat ini dapat menyaring air hujan hingga menjadi lebih bersih dan layak dikonsumsi. Teknologi Tepat Guna Sederhana Dari Kardus. Mesin Penetas Telur Sederhana Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Bahan – Bahan Kardus, sekam padi atau bisa diganti dengan tatar kayu serbuk kayu, perekat, wadah air, kabel dan lampu kuning 5 – 15 watt. Cara membuat lubangi kardus di masing masing bagian kardus dengan 4 lubang berdiameter 1cm. Pasang lampu dibagian atas kardus. Kemudian, lapisi kardus dengan sekam padi atau tatar kayu serbuk kayu sebagai alas letakkan wadah air kecil dipojok kardus untuk menjaga kelembapan kardus. Letakkan di bidang datar. Mesin penetas telur siap digunakan. Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Untuk menggunakannya, letakkan telur berjajar secara rapi dengan jarak yang sama anar telur. Jangan meletakkan telur secara berdempet karena panas dari sinar lampu tidak akan merata yang nantinya akan membuat telur membusuk dan tidak jadi menetas. Setelah menata telur, tutup kardus. Balik telur setiap hari pada wkatu yang sama. Misalnya anda hari ini membuat alat ini pada pukul 9 pagi, maka besoknya anda harus membalik telur pukul 9 pagi juga. Bagaimana mudah bukan ? selamat mencoba. Alat Pembasmi Nyamuk dari Botol Bekas Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Bahan Bahan Botol bekas air mineral, kain hitam gelap / kresek, air, gula merah dan ragi. Cara membuat Potong botol menjadi dua gula merah dengan air hangat, diamkan sampai dingin. Gula digunakan sebagai pemikat nyamuk agar menghampiri alat yang akan kita buat ini. Jika anda tidak memiliki gula merah, anda juga bisa menggunakan gula pasir biasa, namun hasilnya akan lebih baik menggunakan gula merah karena aromanya yang lebih kuat dibandingkan dengan gula kedalam bagian bawah botol yang sudah dipotong kemudian tambahkan ragi. Jangan diaduk agar ragi dan gula menghasilkan karbon dioksida dengan maksimal. Letakkan bagian atas botol secara terbalik seperti corong seperti gambar diatas, kemudian tutupi bagian badan alat menggunakan kain hitam gelap / kantong kresek. Letakkan di beberapa sudut rumah atau tempat yang banyak dihinggapi nyamuk. Lingkungan pedesaan memang menjadi tempat yang banyak dihinggapi nyamuk. Untuk itu, alat teknologi tepat guna yang satu ini pastinya cocok diterapkan di lingkungan pedesaan. Selain menambah kenyamanan, alat ini akan mengurangi risiko terkena penyakit demam berdarah. Alat dan bahan yang digunakan gampang ditemui dan cara membuatnya juga mudah bukan ? selamat mencoba ! Vacum Cleaner Penyedot debu dari Botol Bekas Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Bahan – Bahan botol air mineral bekas, kaleng bekas, dinamo, lem, aki motor dan kain secukupnya. Cara membuat Pertama, potong botol menjadi 2 bagian, beri lubang pada bagian bawah botol. Potong kaleng menjadi lingkaran berdiameter lebih kecil dari botol dan buat seperti baling – baling kipas. Rekatkan baling baling kaleng kepada dinamo dan letakkan pada bagian bawah botol yang telah diberi lubang menggunakan lem. Rekatkan juga kain yang digunakkan sebagai saringan kotoran yang akan di sedot nantinya satukan bagian atas botol dan tambahkan pegangan untuk memudahkan anda menggunakan vacum cleaner. Vacum cleaner biasa dijual dengan harga yang mahal dan berukuran besar. Dengan menggunakan alat teknologi sederhana ini, pekerjaan menjadi lebih mudah dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya bukan ? Contoh Teknologi Tepat Guna Bidang Pangan. Komposter Sampah Organik Teknologi Tepat Guna di Pedesaan Bahan – Bahan ember bekas, pipa paralon besar, pipa paralon kecil dan fiber yang keras untuk alas, saringan dan bahan kompos. Cara membuat Lubangi seluruh bagian paralon dan fiber secara menyeluruh untuk sirkulasi udara. Lalu lubangi bagian bawah ember, dan masukkan paralon ukuran besar kedalamnya hingga menembus bagian bawah ember untuk mengalirkan air hasil kompos. Kemudian buat lubang dibagian samping ember hingga tembus ke bagian lainnya, masukkan pipa paralon kecil kaitkan juga dengan paralon besar yang ada di tengah. Letakkan alas fiber kedalam ember. Lubangi beberapa bagian dasar ember dan komposer sederhana siap digunakan. Alat teknologi tepat guna berupa komposter pupuk ini tentunya sangat berguna dan dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan. Selain dapat mendaur ulang sampah organik yang sebelumnya tidak bermanfaat, pupuk kompos pastinya juga dibutuhkan untuk menyuburkan tanaman. Selain cara pembuatan dan bahan yang mudah, cara menggunakannya pun mudah. Masukkan sampah organik seperti daun dan sampah makanan kedalam alat komposter, kemudian tambahkan larutan EM4 yang telah dilaurtkan dalam air. Tutup rapat alat komposter kemudian diamkan di tempat yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Dalam 4 – 7 hari pupuk sudah dapat digunakan. Alat Ukur Kesuburan Tanah Contoh Program Teknologi Tepat Guna Banyak faktor yang membuat petani gagal panen, salah satunya adalah ketidaktahuan petani terhadap unsur kesuburan dalam tanahnya. Namun ada satu teknologi tepat guna sederhana yang bisa dibuat petani untuk mengukur kesuburan tanahnya. Alat ini terbuat dari bahan bahan yang sederhana dan mudah didapat. Berikut bahan dan cara pembuatannya. Bahan – bahan pipa paralon, piting lampu, lampu bolham 100 watt, kabel listrik, cok jantan dan plat logam seperti paku. Cara membuat Pertama, sambungkan salah satu ujung pitingan lampu pada ruji sepeda dan ujung lainnya pada kabel sepanjang 2 meter, ujung kabel lain disambungkan pada jack listrik. Jika sambungan sudah aman, pasang lampu bolham 100 menggunakannya mudah. Ambil segenggam tanah yang akan di tes, campurkan dengan air mineral. Tancapkan ujung alat penguji kesuburan tanah pada wadah, semakin terang nyala lampu bolham, maka semakin subur tanah yang sedang diuji. Jika tanah yang diuji ternyata tidak terlalu subur, petani dapat melakukan proses penyuburan tanah dengan menambahkan pupuk atau memperbaiki saluran air yang mengaliri sawah. Alat ini tentu sangat bermanfaat bagi warga pedesaan karena warga pedesaan biasanya bekerja sebagai petani. Teknologi Tepat Guna di Pedesaan . Dengan adanya alat ini, diharapkan petani lebih teredukasi mengenai kesuburan tanah sehingga dapat menghasilkan padi dengan kualitas yang baik. Selamat mencoba dan semoga berhasil ! Nah diatas tadi adalah beberapa contoh alat teknologi tepat guna sederhana di pedesaan yang bisa anda buat. Alat – alat tersebut tentunya mudah dibuat dan ramah lingkungan. Semoga informasi diatas bisa menginspirasi.
Produksiterasi yang dihasilkan di Desa Bantelan merupakan industri rumah tangga. Hal ini dikarenakan proses pengolahan dan jenis peralatan yang digunakan sangat sederhana. Dalam pembuatan terasi, tenaga kerja yang digunakan adalah anggota keluarga sendiri. Berdasarkan data BPS 2012, jumlah industri kecil di Kecamatan Batuputih sebanyak 156
Teknologi Sederhana yang Sangat Bermanfaat – Perkembangan di dunia nggak akan ada hentinya, yang pastinya akan terus membawa manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Tapi pernahkah terpikirkan oleh kamu tentang teknologi sederhana yang mampu selamatkan dunia? Teknologi Sederhana yang Sangat Bermanfaat Dengan biaya murah dan mampu dikerjakan sendiri alias do-it-yourself DIY, 6 teknologi ini dapat membantu kehidupan banyak orang, khususnya bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. Penasaran apa saja teknologi sederhana ini? Inilah 6 Teknologi Sederhana yang Selamatkan Dunia1. Rumah Printer 3D dari Tanah Liat2. Mesin Desalinasi Tenaga Matahari3. Pendingin Ruangan Tanpa Listrik4. Lampu Botol Air Tenaga Matahari5. Mesin Cuci Tenaga Pedal6. Printer 3D dari Barang Bekas Inilah 6 Teknologi Sederhana yang Selamatkan Dunia 1. Rumah Printer 3D dari Tanah Liat Teknologi Sederhana yang Sangat Bermanfaat Inilah printer 3D raksasa yang mampu “mencetak” rumah dengan biaya hanya US$50 alias Rp 665 ribu saja. Bahan yang digunakan pun murah dan mudah didapatkan. Projek rumah ini dikembangkan oleh WASP, sebuah perusahaan di Italia. Dengan ditemukannya rumah printer 3D dari tanah liat ini, kebutuhan akan rumah di berbagai belahan dunia akan terpenuhi tiap tahunnya. Teknologi Sederhana yang Sangat Bermanfaat . 2. Mesin Desalinasi Tenaga Matahari Air bersih sudah menjadi kebutuhan tiap manusia. Namun hal ini masih sulit didapatkan di beberapa tempat di dunia, salah satunya di Gaza. Fayez al-Hindi telah menciptakan mesin desalinasi yang dapat membuat 9,8 liter air bersih per harinya. Teknologi Sederhana yang Sangat Bermanfaat. Desalinasi adalah proses pemurnian air dengan menghilangkan polutan dan garam yang terlalu banyak dalam air. Sejak konflik antara Israel dan Palestina, 90 persen air yang dikonsumsi penduduk Gaza telah tercemar. Melalui penemuannya, al-Hindi telah membantu banyak penduduk sekitar untuk mendapatkan air bersih. 3. Pendingin Ruangan Tanpa Listrik Di tempat yang bertemperatur udara panas, agak susah untuk mendapatkan akses listrik. Eco Cooler menjadi solusi akan kebutuhan masyarakat sekitar akan pendingin ruangan tanpa menggunakan energi listrik. Eco Cooler ditemukan oleh Ashis Paul di Bangladesh. Dengan menggunakan sebuah papan dan botol plastik yang dipotong kemudian disusun, Eco Cooler dapat mengalirkan udara sejuk ke dalam rumah penduduk. Bahkan, penemuan ini dapat menurunkan suhu ruangan hingga 5 derajat Celcius! 4. Lampu Botol Air Tenaga Matahari Di daerah padat penduduk, kebutuhan akan sarana penerangan menjadi sebuah hal penting yang harus dipenuhi. Makanya, Liter of Light hadir di tengah biaya listrik yang cukup tinggi di Manila. My Shelter Foundation memanfaatkan botol plastik yang diisi air dan ditambahkan cairan pemutih untuk dijadikan sarana penerangan. Teknologi Sederhana yang Sangat Bermanfaat Instalasinya pun cukup mudah. Dengan melubangi atap, lampu ini dapat meneruskan cahaya matahari ke dalam rumah penduduk. Pada malam hari untuk membantu penerangan ditambahkan juga lampu LED yang dimasukkan ke dalam air. 5. Mesin Cuci Tenaga Pedal Di saat banyak orang menggunakan mesin cuci, masih banyak penduduk miskin dunia yang mencuci di aliran sungai. Tidak tinggal diam, penemuan baru akhirnya dibuat. Mesin cuci yang menggunakan tenaga pedal ditemukan oleh remaja 14 tahun asal India, Reyma dengan tenaga manusia, mesin cuci ini dikayuh dan tidak menggunakan energi listrik sama sekali. Saat ini, Jose yang sudah berumur 20 tahun, bekerja di India’s National Foundation, yang menciptakan penemuan-penemuan baru untuk membantu warna desa di negara asalnya. 6. Printer 3D dari Barang Bekas Berbekal impian memiliki printer 3D, Kodjo Afate Gnikou malah membuatnya sendiri menggunakan barang-barang bekas. Dengan modal hanya US$100 atau sekitar Rp 1,3 juta saja, Gnikou membuat printer 3D sendiri dari scanner, komputer, printer, dan barang bekas lainnya. Hebatnya lagi, Gnikou adalah member dari salah satu hacker lokal, WoeLab. Nah, itulah 6 penemuan sederhana di dunia yang mampu menyelamatkan dunia. Di tengah keterbatasan, nyatanya para penemu di atas mampu menggunakan barang-barang bekas untuk membantu sesama manusia. Apakah kamu punya ide lain? Share pada kolom komentar ya! About The Author
SecaraLuas, Desain Rumah Dua Lantai adalah suatu produk guna manusia bersama famili hidup dan tinggal dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Secara rinci, Desain Rumah Dua Lantai menjurus ke suatu konsep sosial-kemasyarakatan yang tercipta di dalam bangunan tempat tinggal, layaknya sanak sodara, bernafas, berinteraksi, dan lain-lain
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bahan yang mudah didapatkan dan tidak memerlukan biaya besar. Salah satu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan adalah teknologi tepat guna sederhana dari kardus. Kardus Sebagai Bahan Tepat Guna Kardus adalah bahan yang terbuat dari kertas yang digunakan untuk membungkus atau mengemas barang. Kardus sangat mudah didapatkan dan seringkali menjadi limbah yang sulit untuk didaur ulang. Namun, kardus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan teknologi tepat guna sederhana. Kerajinan dari Kardus Kardus dapat dijadikan bahan untuk membuat kerajinan tangan yang sederhana. Misalnya, kotak pensil dari kardus bekas atau tempat tisu dari kardus yang tidak terpakai lagi. Selain itu, kardus juga dapat dijadikan bahan untuk membuat mainan anak-anak seperti perahu atau mobil kecil. Kardus Sebagai Bahan Bangunan Kardus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yang sederhana. Misalnya, kardus dapat dijadikan bahan untuk membuat dinding atau partisi sederhana. Kardus juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat atap rumah sederhana. Kardus Sebagai Bahan Penghangat Kardus dapat dimanfaatkan sebagai bahan penghangat yang sederhana. Misalnya, kardus dapat dijadikan bahan untuk membuat tungku atau kompor sederhana. Kardus juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat alat penghangat ruangan sederhana. Kardus Sebagai Bahan Alat Musik Kardus dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat alat musik yang sederhana. Misalnya, kardus dapat dijadikan bahan untuk membuat gitar atau drum sederhana. Kardus juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat alat musik tradisional yang sederhana. Manfaat Teknologi Tepat Guna Sederhana dari Kardus Manfaat teknologi tepat guna sederhana dari kardus adalah sebagai berikut Mengurangi limbah kardus yang sulit didaur ulang Menghemat biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mahal dan sulit didapatkan Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita Kesimpulan Teknologi tepat guna sederhana dari kardus adalah salah satu contoh teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan biaya yang murah dan bahan yang mudah didapatkan. Kardus dapat dijadikan bahan untuk membuat kerajinan tangan, bangunan sederhana, alat penghangat, alat musik sederhana, dan masih banyak lagi. Dengan memanfaatkan kardus sebagai bahan teknologi tepat guna sederhana, kita dapat mengurangi limbah kardus yang sulit didaur ulang, menghemat biaya, dan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita. 2023-04-14
Maryammenambahkan, gerhana matahari bisa dilihat menggunakan teleskop, kaca mata filter matahari, dan kamera lubang jarum yang dibuat dari kardus. Untuk para siswa, teleskop mungkin jarang ada
Selain dari sekolah atau kuliah, saya sempat menjadi PMI di Korea Selatan, tepatnya di bidang otomotifBandarlampung ANTARA - Pengembangan dan inovasi teknologi tepat guna terus digaungkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk kesejahteraan melalui pemberdayaan masyarakat desa. Selama sepekan Gelaran Teknologi Tepat Guna Nusantara GTTGN Ke-24 berlangsung di Kota Bandarlampung. Provinsi Lampung kali ini ditunjuk menjadi tuan rumah kegiatan pengembangan serta pameran inovasi teknologi yang dibuat dari desa dan bermanfaat untuk desa. Dalam gelaran tersebut, selain didaulat sebagai tuan rumah, Provinsi Lampung berhasil meraih prestasi karena salah satu perwakilannya berhasil meraih juara pertama inovasi pengembangan teknologi tepat guna yang terwujud dalam bentuk mesin bajak roda satu. Inovasi pengembangan teknologi pertanian berupa mesin bajak roda satu itu merupakan pemikiran dan inovasi warga Desa Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah. Aryanto merupakan sosok penggemar bidang teknik mesin dan memiliki motivasi besar untuk mengembalikan semua sarjana ke desa guna membangun desanya. Pria ini menjadi pemikir utama terciptanya alat mesin pertanian berupa mesin bajak roda satu di Lampung. Pria yang sejak tingkat sekolah menengah kejuruan SMK hingga strata dua S-2 memilih konsentrasi keilmuan di jurusan teknik mesin itu termotivasi menciptakan mesin bajak roda satu, setelah kerinduannya membantu petani di desanya yang kesulitan dalam mengelola lahan pertanian karena belum memanfaatkan mekanisasi pertanian. Awal tergerak setelah ia melihat petani punya permasalahan di pertanian jagung karena proses pembajakan hingga pascatanam harus menggunakan sapi atau cangkul yang cukup melelahkan. Maka dibuat inovasi mesin bajak roda satu. Dari sini kemudian dikembangkan lagi dan ternyata bisa digunakan untuk beberapa fungsi lainnya untuk memudahkan kerja petani. Aryanto warga Kabupaten Lampung Tengah yang menjadi juara dalam gelaran teknologi tepat guna ke-24 tengah memaparkan hasil inovasinya. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi. Menurut pria berbadan tegap dan berkulit sawo matang itu, mesin bajak roda satu itu dirakit satu persatu dari lempengan besi lalu dipasangkan penggerak berupa pinwheel dan rasio pulley yang lebih mudah diperbaiki bila ditemukan kerusakan saat penggunaan oleh konsumen dibandingkan menggunakan gear box layaknya mesin pertanian pada umumnya. Pengetahuan dan keahlian desain hingga pengerjaan karya inovasi teknologi tepat guna di bidang mekanisasi pertanian itu tidak hanya didapatkan dari lingkungan pendidikan. Ia juga dapatkan dari pengalaman kerja sebagai pekerja migran Indonesia PMI di bidang otomotif di Negeri Ginseng beberapa tahun silam. "Selain dari sekolah atau kuliah, saya sempat menjadi PMI di Korea Selatan, tepatnya di bidang otomotif," ucapnya dengan antusias. Jadi, dari kerja di luar negeri itu ia serap ilmunya lalu diterapkan di kampung halaman. Selain itu dari kerja merantau ke negeri orang itu juga bisa mengumpulkan modal untuk membuat berbagai mesin ini. Namun dalam pengembangan inovasi teknologi tepat guna tersebut tidaklah selalu melalui jalan yang mulus, terlebih lagi hingga merengkuh prestasi yang membanggakan daerah tercinta sebagai pemenang pertama nasional Gelar Teknologi Tepat Guna. Di balik sukses itu, Aryanto sempat berkali-kali mengalami kegagalan hingga kerugian secara finansial. Kisah itu dimulai 10 tahun lalu, tepatnya pada 2013. Pada tahun pertama proyek inovasi mesin pertanian mulai dikerjakan, banyak kendala dalam desain mesin. Lebih dari lima kali uji coba selama bertahun-tahun, mesin itu selalu mengalami kegagalan fatal. Untuk bisa mencapai tingkatan sempurna agar mudah digunakan, pria yang menjadikan inovasinya ini sebagai bahan penelitiannya untuk melanjutkan pendidikan tinggi hingga jenjang strata dua ini, mengalami lima kali kegagalan uji coba hingga memakan waktu 6 tahun lamanya. Dalam pengembangan inovasi itu, Aryanto harus merogoh dana pribadi dengan mengajukan pinjaman ke bank serta menguras tabungan hasil kerja keras sebagai PMI di luar negeri. Sejak desain pertama kali dibuat hingga mencapai hasil akhir, untuk membuat satu mesin bajak roda satu menguras dana sekitar Rp12 juta per unit. Meski telah mencapai keberhasilan dalam pengembangan teknologi tepat guna, ia tak lupa membagikan ilmunya kepada masyarakat sehingga mampu mengurangi pengangguran di desanya. Mesin bajak roda satu itu bisa digunakan multifungsi, dapat mengolah pada masa pratanam dan pascatanam. Pembuatan dan ide ini sudah ditularkan ke warga sekitar, bahkan saat ini empat orang telah bekerja dengannya di CV Arufal Teknik Lampung. Kalau usahanya makin besar maka bisa menampung lebih banyak lagi warga desa. Inovasinya itu pun mampu dikomersialkan dengan memanfaatkan digitalisasi pemasaran di berbagai lokapasar atau marketplace. Penjualan di sekitar Kabupaten Lampung Tengah tercatat mencapai 20 unit, sedangkan untuk provinsi lain telah mencapai lebih dari 100 unit. Rata-raya penjualan per bulan sebanyak empat unit, sedangkan laba per unit Rp1,5 juta. Model mesin bajak roda satu tersebut akan dikembangkan lagi menjadi lebih baik. Pengembangan teknologi tepat guna tersebut tidak hanya satu jenis tapi ada 12 macam produk yang bertujuan untuk mendukung UMKM dalam mengelola usahanya. Dua belas jenis produk teknologi tepat guna itu meliputi alat pembuatan pupuk organik dan nonorganik, alat pengolah ubi kayu menjadi mocaf, alat pengolah sampah, dan berbagai jenis lainnya. Beragam mesin atau alat yang belum dijual di toko itu masih akan dikembangkan dan dibuat inovasinya untuk memudahkan masyarakat, yang tadinya belum bisa menggunakan mesin dapat lebih memanfaatkan mekanisasi dalam setiap pengelolaan usaha, termasuk produk unggulan di Lampung. Rasa bangga dan ungkapan bahagia atas raihan prestasi serta pengembangan teknologi tepat guna yang memberi maslahat masyarakat juga disampaikan oleh Kepala Kampung Simpang Agung, Pramono. Bagi Pramono, dengan diraihnya prestasi tingkat nasional oleh warganya, diharapkan Kampung Simpang Agung dapat makin maju serta mengangkat kesejahteraan masyarakat karena ada getok tular dalam pengembangan ilmu dan inovasi kepada warga sekitar. Tak hanya itu, dengan berprestasinya warganya itu pihak desa juga telah menjadikan Aryanto sebagai salah satu mentor pemberdayaan talenta generasi muda yang ada di Karang Taruna desa, guna mengurangi pengangguran serta meningkatkan kemampuan pemuda desa setempat. "Karang Taruna akan diberdayakan, ini bisa mengurangi pengangguran dan banyak yang sudah bekerja di Bapak Aryanto. Jadi, kemajuan desa juga didukung dari warganya yang mau berkembang dan berinovasi. Kami sangat bangga," tambahnya. Dengan adanya motivasi dari warga desa sebagai inovator pengembangan teknologi tepat guna, Pemerintah pun menyambut dengan terbuka melalui pemberian apresiasi serta memperbolehkan penggunaan Dana Desa sebagai salah satu modal pengembangan teknologi tepat guna di desa. Inovasi Aryanto tersebut menjadi salah satu sistem pengembangan kemajuan dan masuknya teknologi di desa secara terintegrasi. Pemerintah Provinsi Lampung menyarankan desa tersebut menggandeng perguruan tinggi untuk ikut mendampingi usaha inovasi yang dibuat masyarakat desa demi kemajuan dan kesejahteraan warga desa. Aryanto telah menunjukkan bahwa ketekunan, keuletan, serta kemauan kuat belajar mampu membawa kemajuan. Bukan hanya dirinya, melainkan juga untuk desa dan juga bangsa Indonesia. Oleh karena itu pria asal Lampung Tengah itu mengajak warga desa yang telah menimba ilmu di kota dan meraih gelar sarjana, segera pulang membangun kampungnya. Editor Achmad Zaenal MEditor Achmad Zaenal M COPYRIGHT © ANTARA 2023
Kelirusatunya adalah barang celengan dari kertas kardus. Kita tahu bahwasanya produk-produk kini ini makin lanjut dan bervariasi. Oleh sebab itu, tulisan kali ini akan mengangkat perihal tentang celengan dari kertas kardus penyebab mengapa tulisan berikut ini diperlukan sebab berikut ini adalah salahsatu elemen penting guna sebagian pihak
SMP Islam Terpadu Permata SMP Islam Terpadu Permata atau yang dikenal dengan Sparta, semakin dikenal masyarakat melalui prestasi peserta didiknya. Baik prestasi akademik maupun nonakademik. Di masa pandemi Covid-19, siswa juga tetap kreatif dan inovatif hingga berhasil meraih prestasi teknologi tepat guna berupa produk hand sanitizer berbahan alami daun kersen dengan mesin sensor otomatis sederhana dari kardus. PRESTASI membanggakan tersebut diraih Tim Pramuka Garuda Sparta dalam lomba Pramuka Giat Prestasi Penggalang yang digelar SMAN 1 Kota Mojokerto, 29 Januari 2022. Pada ajang yang diikuti dari berbagai SMP Se-Mojokerto Raya ini, SMPIT Permata mengirim dua tim pramuka. Yakni regu Rajawali dan regu Anggrek yang masing-masing beranggotakan 10 siswa. Kepala SMPIT Permata Agustin Wahyuningtyas mengungkapkan, masa pandemi membuat kegiatan siswa terbatasi, termasuk dalam kegiatan perlombaaan. Sehingga, digelarnya ajang Pramuka Giat Prestasi Penggalang menjadi kesempatan untuk mengobati rasa rindu peserta didik Sparta untuk berkompetisi. ”Terdapat serangkaian Lomba Giat Prestasi Penggalang, salah satunya ada perlombaan teknologi tepat guna TTG,” paparnya. - KREATIF Regu Rajawali Tim TTG menunjukkan hasil produksi hand sanitizer berbahan dasar daun kersen dan mesin sensor otomatis sederhana dari kardus. Pada perlombaan TTG, siswa SMPIT Permata regu Rajawali membuat hand sanitizer dari bahan alami daun kersen dengan mesin sensor otomatis sederhana dari kardus. Regu tersebut beranggotakan Akmal Fardan Islamay dari kelas 8B serta Raihan Abdurrahman Rasyid dan Zuban Muzammil dari kelas 8A. ”Alhamdulilah, berkat ide yang unik ini membuat sekolah kami mendapatkan Juara 3 Lomba Giat Prestasi Penggalang Se-Mojokerto Raya cabang perlombaan TTG,” paparnya. Menurutnya, keberhasilan regu Rajawali ini tidak diperoleh secara mudah. Mengingat, produk hand sanitizer dibutuhkan waktu dan proses pembuatan yang cukup lama. Dia menjelaskan, awal mula dipilihnya daun kersen sebagai bahan campuran dalam membuat hand sanitizer karena pohon tersebut tumbuh di lahan Yayasan SIT Permata Kota Mojokerto. Selain itu, kandungan saponin, tanin, dan flavonois yang terdapat pada bagian daun kersen juga memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri. ”Sehingga kandungannya cocok sebagai bahan hand sanitizer,” papar Agustin. Proses pembuatan hand sanitizer dimulai dengan memetik daun kersen. Kemudian daun dibersihkan dan diproses pengeringan menggunakan oven dengan suhu tertentu. Setelah kering, daun ditumbuk hingga menjadi serbuk dan dicampur dengan air untuk mendapatkan ekstraknya. Dari ekstrak tersebut, proses berlanjut dengan penyaringan untuk memperoleh hasil yang lebih jernih. Dan, langkah akhir dicampur dengan alkohol dan bahan lainnya hingga menjadi hand sanitizer siap pakai. ”Semua aktivitas membuat hand sanitizer dilakukan di Laboratorium IPA SMPIT Permata,” tandasnya. Tak hanya itu, peserta didik Sparta juga mampu membuat mesin sensor otomatis sederhana dari kardus. Dengan memanfaatkan kardus bekas yang dirangkai dengan alat sensor, alat ini menjadi media untuk menggunakan cairan hand sanitizer otomatis tanpa tombol. ”Cukup dengan gerakan tangan, maka cairan hand sanitiser akan keluar dan langsung menyemprot ke telapak tangan,” ulasnya. Agustin menambahkan, pembuatan produk hand sanitizer dengan bahan alami juga diterapkan seluruh siswa kelas 7 SMPIT Permata. Hanya saja, bahan baku dibuat dari daun sirih dan lemon sebagai bentuk tugas kokurikuler. ”SMPIT Permata Kota Mojokerto tidak hanya memberikan pembelajaran dalam bentuk materi saja, tetapi juga praktik sesuai dengan kebutuhan yang sedang terjadi. Contohnya di masa pandemi kebutuhan hand sanitizer dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar sekolah,” pungkasnya. ram/ron
. 317 441 354 128 391 85 158 386
teknologi tepat guna sederhana dari kardus